Budaya Mencontek

Di zaman sekarang, seseorang akan dikatakan sebagai siswa yang berhasil dalam menuntut ilmu apabila dia mendapatkan prestasi yang gemilang sebagai sumber daya yang layak dan berkualitas. Namun di sisi lain di zaman sekarang ini banyak siswa yang meraih prestasi yang gemilang dengan usaha yang negative, salah satunya dengan menyontek.
Menyontek sendiri dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dengan usaha tertentu dan melalui jalan yang tidak sah. Bentuk-bentuk mencontek antara lain: menyalin jawaban teman, mengintip buku teks atau catatan saat ulangan, dan Tanya-jawab dengan teman saat ulangan.
Faktor-faktor penyebab siswa siswa menyontek:
1. Faktor dari dalam diri siswa sendiri, seperti:
 Kurangnya percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal
 Sudah menjadi kebiasaan
 Bentuk pelarian atau protes untuk mendapatkan keadilan
2. Faktor dari guru,misalnya:
 Guru tidak mempersiakan proses belajar-mengajar dengan baik
 Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal dari text book
3. Faktor dari orang tua
 Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi
 Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti masing-masing dari anaknya
4. Faktor dari system pendidikan
 Meskipun pemerintah terus memperbaharui system kurikulum yang ada, akan tetapi system pengajarannya tidak berubah.

Cara Penanggulangan menyontek:
1. Faktor pribadi atau kesadaran dari penyontek
 Bangkitkan rasa percaya diri
 Biasakan mereka berfikir lebih realistis dan tidak ambisius
 Ciptakan kesadaran disiplin
2. Faktor guru atau dosen
 Berlaku obyektif dan terbuka dalam pemberian nilai
 Tunjukan keteladanan dalam perilaku moral
 Berikan umpan balik atas setiap penugasan
Menyikapi fenomena contek-menyontek dikalangan para siswa sebenarnya kita bisa saja memutus rantai itu dengan menumbuhkan rasa percaya diri untuk remaja. Dengan bekerja sendiri-sendiri pada saat ujian, diharakan akan meminimalisasi contek-menyontek dikalangan pelajar. Tumbuhkan rasa percaya diri dengan merasa puas akan hasil kerja sendiri.

Kesan dan Pesan

Kesan dan Pesan Kuliah di Ums
 Kesan:
Setelah saya kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, sudah sangat banyak yang saya terima. Baik teman, dosen, lingkungan baru, dan yang terpenting adalah ilmu yang luas. Serta menjadi orang yang mengerti agama dan lebih religious, Menjadi mahasiswa yang bertanggung jawab dan mandiri.

 Pesan:
Semoga UMS selalu tambah maju dan sukses, khususnya di FKIP Progdi PGSD. Semoga cepat mempunyai gedung sendiri, agar kuliahnya lebih nyaman lagi. Dan agar bisa melaksanakan PPG sendiri.

Lebah Kecil

Pada suatu ketika sebuah taman yang sangat indah serta terdapat pohon yang warna- warni. Di situ hiduplah sekumpulan lebah-lebah kecil yang berwarna-warni. Mereka tinggal di dibalik semak pohon dan di dalam kelopak bunga yang besar. Karena ukurannya yang sangat kecil maka, tidak ada seorang pun yang mengetahui kalau di dalam taman yang indah itu ternyata ada penghuninya yaitu lebah kecil.
Pada suatu hari taman tersebut akan dihancurkan 2 hari lagi untuk dibangun sebuah pusat perbelanjaan, berbagai alat berat telah berdatangan, tinggal menunggu perintah untuk menghancurkannya, padahal di taman itu aka nada bayi-bayi lebah yang akan lahir. Namun ada salah satu lebah kecil yang mempunyai kekuatan seperti sihir dia bernama sofia yang tidak terima tempat tinggalnya itu dihancurkan, lalu ia berinisiatif menggagalkan rencana pembangunan itu. Bersama kedua temannya yang bernama Filia dan Bella serta di bantu oleh si burung yang juga temannya yaitu Pablo. Saat pembeli lahan itu datang ke taman untuk melihat pekerjaan karyawannya, saat itu juga Filia dan teman-temannya masuk ke dalam mobil. Sesampainya dirumah bos yang membeli lahan tadi, Filia berkeliling di rumah itu dengan sayapnya yang masih kecil yang seharusnya belum siap terbang tinggi. Dan akhirnya ia terjatuh karena menabrak sebuah jendela kaca. “ Aww..,” teriak Filia dengan suaranya yang kecil. Lalu ia mencoba berkeliling lagi sampai di sebuah kamar anak seorang bos tadi , Anak itu bernama Lafina, seorang gadis yang sangat manja dan semua keinginannya harus terpenuhi. Tiba-tiba Lafina mendengar suara mengelilingi kupingnya, ternyata itu adalah Filia. Lafina pun melihat ada hewan sekecil itu dan mencoba untuk menangkapnya, mereka terus kejar-kejaran hingga semuanya lelah. Kemudian Filia membuat perjanjanjian dengan Lafina, yaitu Filia akan memberikan apa saja untuk Lavina asalkan dia mau menggagalkan proyek ayahnya itu. Lavina pun menyutujui perjanjian itu. Filia lalu bertanya pada Lavina. “ Lavina sekarang apa yang kamu inginkan?”.Tanya Filia. “Aku ingin membuat seperti yang ada di foto itu, ( ia menunjuk foto rumah kaca yang didalamnya ada taman bunga dan dia sedang minum kopi dengan kedua orang tuanya)”, jawab Lavina.
Lalu Filia menjawab “ itu adalah hal yang mudah untuk kulakukan.”
“ Sungguh??” jawab Livina.
“ Iya ,asalkan kamu tidak lupa dengan janjimu.” Jawab Filia dengan tegas.
“ Baiklah aku akan mencoba bicara sama papa.”jawab Livina.
Pada suatu hari tanpa sepengetahuan Livina, Filia dan ketiga temannya bekerja sama untuk mewujudkan impian Livina. Beberapa menit kemudian dengan kekuatan sihir mereka, rumah kaca dengan bunga yang warna-warni pun sudah jadi sempurna. Melihat hal itu Livina pun senang dan bahagia. Lagi-lagi Filia mengingatkan Livina akan janjinya. Mala mini, Livina mencoba berbicara dengan papanya yang terlihat sangat sibuk.
“Pa, apa proyek yang akan dijadikan taman bunga itu bisa dibatalkan?” Tanya livina.
“ Ya tidak bisa lah sayang, besok itu sudah mulai pengerjaan .” Jawab papa Livina.
Terlihat kekecewaan di wajah Livina. “Bagaimana? Berhasil?” Tanya Filia.
Lalu Livina hanya menggelengkan kepala.
Dan dia akan mengajak papanya untuk pergi ke taman dan akan di perlihatkan betapa indah taman dan banyak lebah yang akan dihancurkan.
Keesokan harinya Livina dan orangtuanya pergi ke taman bersama Filia,setelah tiba di taman bunga, mereka diajak masuk di dalam yang pohonnya ada rumah-rumah dan kehidupan lebah. Lalu diperlihatkan pula bunga yang masih kuncup yang di dalamnya ada bayi-bayi lebah yang hari ini akan lahir.
Akhirnya papa Livina sadar, ada banyak lebah-lebah kecil yang harus diselamatkan dan dilestarikan. Proyek tersebut akhirnya dibatalkan, dan kini taman tersebut dijadikan oleh keluarga Livina sebagai taman wisata.

Skripsi

Kau membuat mereka gila

Satu Malam hanya satu lembar saja

Baju Toga itu, yang meringankan beban mereka

Janganlah buat mereka meneteskan air mata

Bukan emas dan permata sebagai bentuk balas jasa

Hanya kata-kata sederhana

Yang buat mereka bahagia

Satu kata untuk selamanya

Hanya Sarjana saja