Di zaman sekarang, seseorang akan dikatakan sebagai siswa yang berhasil dalam menuntut ilmu apabila dia mendapatkan prestasi yang gemilang sebagai sumber daya yang layak dan berkualitas. Namun di sisi lain di zaman sekarang ini banyak siswa yang meraih prestasi yang gemilang dengan usaha yang negative, salah satunya dengan menyontek.
Menyontek sendiri dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dengan usaha tertentu dan melalui jalan yang tidak sah. Bentuk-bentuk mencontek antara lain: menyalin jawaban teman, mengintip buku teks atau catatan saat ulangan, dan Tanya-jawab dengan teman saat ulangan.
Faktor-faktor penyebab siswa siswa menyontek:
1. Faktor dari dalam diri siswa sendiri, seperti:
Kurangnya percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal
Sudah menjadi kebiasaan
Bentuk pelarian atau protes untuk mendapatkan keadilan
2. Faktor dari guru,misalnya:
Guru tidak mempersiakan proses belajar-mengajar dengan baik
Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal dari text book
3. Faktor dari orang tua
Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi
Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti masing-masing dari anaknya
4. Faktor dari system pendidikan
Meskipun pemerintah terus memperbaharui system kurikulum yang ada, akan tetapi system pengajarannya tidak berubah.
Cara Penanggulangan menyontek:
1. Faktor pribadi atau kesadaran dari penyontek
Bangkitkan rasa percaya diri
Biasakan mereka berfikir lebih realistis dan tidak ambisius
Ciptakan kesadaran disiplin
2. Faktor guru atau dosen
Berlaku obyektif dan terbuka dalam pemberian nilai
Tunjukan keteladanan dalam perilaku moral
Berikan umpan balik atas setiap penugasan
Menyikapi fenomena contek-menyontek dikalangan para siswa sebenarnya kita bisa saja memutus rantai itu dengan menumbuhkan rasa percaya diri untuk remaja. Dengan bekerja sendiri-sendiri pada saat ujian, diharakan akan meminimalisasi contek-menyontek dikalangan pelajar. Tumbuhkan rasa percaya diri dengan merasa puas akan hasil kerja sendiri.